Kajian Akbar Masjid Al-Marhamah

05.29 REMAIS AL-MARHAMAH 1 Comments


1 komentar:

Liputan

Outbond TPA Masjid Al-Marhamah 1437 H

08.07 REMAIS AL-MARHAMAH 0 Comments


Sesuai dengan hasil rapat-rapat kemarin, hari ini, Ahad (22/5) TPA Masjid Al-Marhamah telah melaksanakan kegiatan outbond. Kegiatan outbond ini telah diikuti oleh lebih dari 30 anak TPA Masjid Al-Marhamah dan puluhan kakak-kakak Remais sebagai pelaksana dan pendamping adik-adik TPA selama kegiatan outbond berlangsung. Yeaayy!

Walaupun sudah diumumkan bahwa acara baru akan dimulai sekitar pukul 07.00 pagi, adik-adik sudah antusias dan mulai berdatangan sejak jam 06.30. Kakak-kakak Remais pun, sambil kelabakan, membuka stand daftar ulang. Setelah itu adik-adik berkumpul dengan teman-teman satu timnya sambil menunggu teman-teman yang lain untuk datang ke lapangan RW 63. 

"Kak, aku maunya satu tim bareng sahabatku!" 
"Kak, aku nggak kenal temen se-tim-ku......." 
Waduh...

Setelah semuanya berkumpul, acara dimulai dengan berbagai sambutan dari berbagai pihak yang membantu terlaksananya acara ini. Selain itu, kakak-kakak MC menjelaskan tentang detail acara demi keamanan dan tentunya keseruan outbond kali ini! Sudah siap? Eits, jangan lupa bekalnya yaa biar nggak keroncongan di jalan. Nggak bawa? Tenaaannggg kakak-kakak Remais ternyata sudah menyiapkan bekal berupa berbagai macam snack yang nggak bakal cepet abis untuk adik-adik makan di perjalanan menyusuri perumahan kita tercinta :D

Adik-adik TPA Masjid Al-Marhamah dibagi menjadi 6 tim dengan 3 kloter perjalanan. Tim-tim yang ada dinamai dengan nama-nama nabi, seperti Adam, Ibrahim, Yusuf, Yahya, Harun, dan Sulaiman. Tim Adam dan Ibrahim, sebagai kloter pertama, mulai meninggalkan lapangan RW 63 pada jam 08.00 untuk menyusuri 4 pos yang ada. Dalam masing-masing pos, terdapat sebuah game yang tidak hanya seru tetapi juga edukatif.

Pos pertama berisi permainan bola. Permainan bola kali ini cukup menarik, karena bola tidak ditendang, dilempar, maupun dipukul. Jadi, adik-adik harus menggiring bola bersamaan menggunakan gelas minuman plastik dan empat buah tali. Waahhh seru, kan?

Disini, kerjasama tim benar-benar dibutuhkan. Jika ada anggota tim yang semaunya sendiri dan tidak menghiraukan teman-temannya, maka sudah dapat dipastikan tim itu akan kalah. Kenapa? Karena bolanya ternyata nggak mau dieeeemm kalau orang-orang yang membawa ribut sendiri. Jadi di luar games ini pun, adik-adik harus selalu bekerjasama dan menyingkirkan ego sebentaar aja untuk mencapai tujuan yang sama yaa :D
Fokuuuuussss bolanya mau jatuh ituuuu ^^::::
Larinya tunggu aba-aba ya........ ^^:::

Pada pos kedua, adik-adik bermain dart. Iyaa, dart yang panah-panahan itu lhoo. Tapi bedanya kali ini panahnya nggak dilempar, tetapi ditiup. Adik-adik pun antusias dalam meniup panah untuk menuju sasaran. Ternyata game ini pun memiliki nilai edukatif, lho! Game ini mengajarkan adik-adik untuk tetap fokus pada tujuan, termasuk ketika ingin meraih cita-cita. Jika ingin jadi dokter, terus belajar. Intinya, tetap usaha dan jangan goyah yaa!

"Panahnya ditiup ya dek, bukan ditelen," -Mas Miko.

Game pada pos ketiga juga tidak kalah seru. Pada pos ini, adik-adik dipaksa untuk sedikit memutar otak mengingat hafalan-hafalan do'a, juz amma, dan juga lagu-lagu islami. Hayolooo pada hafal nggaaakkk? Tenaaaannggg kakak-kakaknya baik kok jadi yaa dituntun dikit-dikit. Hehe.

Pada pos keempat, atau pos terakhir, adik-adik menjadi semakin antusias dan melupakan penat mereka setelah main di tiga pos sebelumnya. Waaaahh gimana nggak antusias, adik-adik diajak turun ke Ledok Gebang dan bermain air! Sambil air kali yang segar menerpa kaki, adik-adik diajak bermain game mengisi pipa.

Di dalam pipa yang akan diisi, terdapat sebuah bola dan tugas adik-adik adalah mengisi pipa dengan air kali sampai bolanya keluar. Tetapi ternyata pipanya bolong-bolong, sehingga adik-adik harus bekerjasama lagi untuk menutupi lubang-lubang tersebut. Waaahh basah semua deh.. Inget ya dek, kita lagi main games, bukan mandi di kali ^^;;;;
Setelah kakak-kakak Remais berhasil membujuk adik-adik untuk naik dari kali dan berkumpul lagi di lapangan RW 63, adik-adik yang membawa baju ganti berganti baju dan teman-temannya yang lain menunggu sambil memakan snack. Karena ternyata acaranya belum selesai. Setelah itu ada pengenalan reptil dari kakak-kakak Hizbul Wathan Sleman.

Iyaa, reptil. Kakak-kakak dari Hizbul Wathan datang jauh-jauh ke lapangan RW 63 membawa belasan ular hidup ;;;A;;; Adik-adik TPA Masjid Al-Marhamah langsung melek begitu ular satu persatu dikeluarkan dan diperkenalkan ke adik-adik. Kakak-kakak Remais juga nggak kalah histeris sih lihat ular hidup ^^;;;;

Ular-ular ini disebutkan jenis dan bahayanya bagi manusia. Kebanyakan ular yang dibawa adalah jenis yang tidak berbahaya sehingga adik-adik bisa memegang langsung ular hidup! Selain itu, juga diterangkan bahwa sebaiknya, ketika bertemu dengan ular yang berbahaya pun, kita tidak boleh begitu saja membunuh hewan ciptaan Allah SWT. 

Kalau jenis yang ini berbahaya, makanya ditaruh di toples.

"Aku mau pegang!" Sabar yaaa semua bisa pegang kok ^^;;;

Takuutt tapi penasaran

Hati-hati yaa Mas Miko ;;;A;;;
Setelah puas berinteraksi dengan ular, adik-adik memakan makan siang yang telah disiapkan oleh kakak-kakak Remais, setelah cuci tangan dan berdoa tentunya ^^ Bagaimana? Hari ini seru kaann? Outbond ini dilaksanakan sebagai pengakrab dari adik-adik TPA dan kakak-kakak Remais Masjid Al-Marhamah sehingga khususnya pada bulan Ramadhan nanti udah nggak jaim-jaim-an lagi deh waktu TPA dan kegiatan lainnya :D

Semoga acara seperti ini tetap dilaksanakan terus yaa! Sampai jumpa di bulan Ramadhan yaa! ;D

0 komentar:

Liputan

Persiapan Ramadhan 1437 H Remais Al-Marhamah

03.43 REMAIS AL-MARHAMAH 0 Comments


Pada hari sabtu (14/5), Remais Al-Marhamah mengadakan rapat dalam rangka persiapan untuk menyambut bulan Ramadhan. Rapat ini dihadiri oleh remaja-remaja muslim yang tinggal di lingkungan Masjid Al-Marhamah. Nggak kerasa yaa Ramadhan tinggal menghitung hari ;;;A;;;


Mas Bani, salah satu dari ketua panitia Ramadhan, menjelaskan tema yang akan diusung oleh Remais Al-Marhamah. Setelah sebelumnya berunding dengan para senior dan juga takmir Masjid Al-Marhamah, akhirnya terpilihlah sebuah tema yang pas untuk diusung pada tahun ini. Tahun ini, Masjid Al-Marhamah mengusung tema "Back to Al-Qur-an, Back to Allah". Kece badai laaaahh 
Tema tersebut diusung setelah melihat fenomena sosial pada masyarakat, dimana orang-orang, tidak terkecuali umat Islam, lebih sering menghabiskan waktunya di depan gadget daripada membaca Al-Qur'an. Padahal, Al-Qur'an itu juga merupakan 'alat komunikasi' kita untuk menuju Allah..


Kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan pada tahun ini tidak jauh berbeda dengan kegiatan-kegiatan pada tahun lalu. Taman Pendidikan Al-Qur'an atau TPA untuk adik-adik warga sekitar yang pada hari-hari biasa hanya diadakan seminggu tiga kali, pada bulan Ramadhan akan diadakan setiap hari. Selain itu, kegiatan TPA pada bulan Ramadhan nanti juga akan diselingi oleh berbagi kegiatan variatif yang bertujuan untuk mendekatkan generasi muda Masjid Al-Marhamah kepada Al-Qur'an.
Pada tahun lalu, Remais Al-Marhamah berhasil menyelenggarakan lomba akbar yang bertajuk Festival Anak Sholeh. Festival Anak Sholeh atau FAS ini berhasil mengundang adik-adik muslim dari lima ketakmiran Masjid yang berada disekitaran Masjid Al-Marhamah. lho! Tahun ini apa lagi yaaaa. Tahun ini, insya Allah, Remais Al-Marhamah akan mengadakan acara yang lebih besar dari FAS, yang juga bisa dinikmati oleh kakak-kakak remaja muslim di Yogyakarta. Tunggu kabar berikutnya yaaa!


Sebelum memasuki bulan puasa, untuk mengompori semangat menyambut bulan Ramadhan, Remais Al-Marhamah juga akan mengadakan outbond untuk adik-adik dan juga kakak-kakak warga muslim Masjid Al-Marhamah. Alhamdulillah yaa, outbond tahun lalu yang dapat dikatakan sukses, dapat terulang lagi tahun ini. Semoga kegiatan bermanfaat ini dapat menjadi agenda tahunan Masjid Al-Marhamah yaa! Amiin!

Outbond akan diadakan pada hari Minggu (22/5) pada minggu depan. Adik-adik dan kakak-kakak warga muslim jamaah Masjid Al-Marhamah diharapkan berkumpul di lapangan RW 63 Perumahan Candi Gebang Permai pada pagi hari jam 07.00 WIB yaa. Dari sana nanti, kita akan berjalan-jalan di sekitaran perumahan kita tercinta. Sambil berjalan-jalan, nantinya akan ada games seru yang pastinya akan menambah keakraban generasi muda muslim Masjid Al-Marhamah. Itung-itung nambah temen baru lhoo ^^

Selain games, akan ada program edukasi menarik dari Remais Al-Marhamah tentang alam liar dan juga penghuni alam liar tersebut. Waaaaaaaahhhh. Makin penasaran nggak tuh? Udah tahu tentang alam liar dan penghuninya dari gugle? Yaaahh masa nggak mau ngerasain yang asli kayak gimana?

Naahh kita tunggu yang tanggal 22 Mei besok dan juga bulan Ramadhan nanti! :D

Makanan dateng, langsung lupa tempat deh ^^'''''

Cieee temen baru cieeeeeeee.
Yuk, gabung Remais jugaa biar dapet temen baru!


0 komentar:

Artikel Remais

Renungkanlah, sobat..

08.17 REMAIS AL-MARHAMAH 0 Comments



Bismillahirrahmanirrahim..

Setelah sekian banyak tulisan yang menyampaikan tentang kebaikan, ijinkanlah kali ini saya berbagi untuk menyampaikan pembelajaran atas jiwa seorang manusia yang pernah menjadi pendosa.

Seperti biasa dan dari sediakala apa yang saya tuliskan bukan bermaksud menggurui. Karena ketika saya menulis, mata yang pertama kali membaca adalah mata saya. Itu menadakan bahwa Allah memang sengaja untuk menurunkan ilmunya lewat tulisan ini kepada hambaNya, saya yang pertama dan orang-orang setelah saya. Sehingga sebelum orang lain, saya berdoa dan berharap Allah membelajarkan terhadap diri saya terlebih dahulu.

Saya ingin memaparkan realitas di balik fakta bernama masa. Mendengar ceramah dari salah seorang ustadz beliau mengatakan bahwa hal yang tidak akan pernah kembali adalah waktu. Waktu yang telah kita lalui baik atau buruk perbuatan di dalamnya, tidak akan pernah menjadi penghambat. Karena waktu yang Allah berikan tidak akan pernah terulang. Waktu yang terlewatkan hanya akan menjadi sejarah, sejarah yang terkenang maupun terlupakan. Namun demikian, waktu adalah amanah, Allah berikan amanah itu kepada setiap jiwa untuk kebermanfaatan. Sehingga saat waktu telah diberikan akan ada pertanggungjawaban daripadanya.

Awalnya saya hanya merenung, dalam kesendirian 2/3 malam. Teringat materi kultum tarawih tentang 30 Hari ramadhan itu Allah berikan sebuah kemualian bagi setiap hambanya yang bertaqwa, bahwa 10 hari pertama Allah berikan Rahmat. 10 Hari kedua Allah berikan maghfirah (ampunan atas segala dosa), dan 10 hari ketiga hambanya akan dijauhkan dari api neraka.

Ketertarikan tertuju pada 10 hari kedua, saat Allah menganugrahkan kepada hambaNya yang bertaqwa ampunan atas segala dosa. Dosa memang tak dapat lepas dari sosok manusia, selain para Nabi yang memang telah dijamin setiap perbuatannya, kiranya setiap manusia ini pernah berlaku dosa. Entah yang masih dimiliki ataupun yang telah Allah hapuskan dari dalam diri dan jiwanya.

Coba renungkan tentang dosa yang pernah kita lakukan, memang sepertinya perjalanan hidup adalah bentangan waktu yang begitu lama. Dan dari kelamaan itu terkandung dosa yang bahkan mungkin kita tak sanggup untuk mengingatnya. Dosa kecil, dosa besar, dosa yang disengaja ataupun yang tak disengaja, dosa melanggar perintahNya atau bahkan melakukan apa yang dilarangNya, dosa mengambil yang bukan hak, dosa kepada kedua orang tua, dosa berbohong, dosa mencuri, dosa membunuh, dosa berzina, dosa kufur atau bahkan dosa ketundukan selain daripadaNya.

Rasanya Allah terlalu baik kali ini, tanpa diminta Allah tutup semua aib. Lantas bayangkan saat Allah tak menutupi Aib kita, berapa orang yang akan sudi memandangkan matanya kepada kita? MasyaAllah...

Belajar dari jiwa-jiwa yang pernah gagal, mengapa tidak? Al-Qur'an juga mengisahkan orang-orang gagal dan pendosa yang berhasil melesatkan dirinya jadi pribadi paling mulia?

Musa pernah membunuh orang. Yunus bahkan sempat lari dari tugas risalah yang seharusnya dia emban. Adam juga. Dia gagal dalam ujian untuk tak mendekat pada pohon yang diharamkan baginya. Bahkan Nabi Muhammada SAW pun pernah burmuka masam dan berpaling saat Abdullah bin Ummi Maktum seorang sahabat buta meminta beliau mengajarkan Al qur'an kepadanya.

Tapi doa sesalnya diabadikan Al Quran. Terkagum hati ini membacanya “Rabb Pencipta kami, telah kami aniaya diri sendiri. Andai Kau tak sudi mengampuni dan menyayangi, niscaya jadilah kami termasuk mereka yang rugi-rugi.” Terlepas mereka adalah yang terpilih mereka pun pernah menjadi pendosa, namun sejarah menulisakan bahwa penyikapan atas masalah mentakdirkan mereka menjadi tauladan.


Hal nya do'a yang mereka lantuntan, menjadi orang yang merugi saat Allah tak mengampuni dan menyayangi.

Bukankah Al-Qur'an selalu menuliskan di akhir ayat dengan kalimat yang jelas "mereka termasuk orang-orang yang beruntung". Karena dengan keberuntungan Allah ilhamkan dalam jiwa setiap pendosa rasa marah, rasa kecewa, rasa sesal dan rasa sedih. Hingga datang waktu dimana jiwa-jiwa itu tersungkur dalam sajadah, bersujud dengan air mata, mohon ampun atas segala dosa dan berjanji tak akan pernah mengulangi lagi. Lantunan penuh sesal dan pengharapan agara Allah jadikan hamba yang beruntung.

Dalam doa, suara itu mengarah ke bumi namun terdengar jauh sampai ke langit. Hingga saat sang Maha Pengampun itu berikan ijin atasnya. Langit dan seluruh yang ada di hamparannya seolah berkata, "bertaubatlah, karena dengan kesungguhan Allah ampuni segala dosamu".

Yaa Allah teguhkanlah jiwa-jiwa pendosa yang ingin kembali ke jalanMu, karena memang seperti inilah HambaMu, seonggok daging yang mudah berbuat salah dan lupa. Sesosok manusia sebagai tempatnya salah dan lupa. Kuatkanlah iman kami, tancapkanlah kesungguhan didalam hati kami. Sayangilah kami dan karuniakanlah kepada kami ampunan atas segala dosa.

Biarkanlah kelamnya masa lalu itu menjadi saksi, karena kesalahan pernah kami perbuat. Hingga kami sadar bahwa ada jalan kebenaran di sisi sebelahnya, agar kami senantiasa beriman dan tak kembali terpuruk dalam jiwa pendosa.

yaa buqollibal qullub, tsabit qolbii 'alaa diinik...

0 komentar:

Artikel KARAMAH

Masjid Sebagai Sarana Agar Terhindar Dari Kenakalan Remaja

00.33 REMAIS AL-MARHAMAH 0 Comments



Remaja masjid sebagai bagian dari remaja pada umumnya, dewasa ini berhadapan dengan berbagai problem remaja yang muncul di dalam masyarakat. Ada kenakalan remaja, perkelahian pelajar, penyalahgunaan narkotika, pergaulan bebas, dan sebagainya. Jika keadaan ini terus berlarut, akan timbul kerusakan dalam masyarakat. Karena masa depan remaja juga merupakan masa depan bangsa, negara, dan agama. Dalam hal ini, masjid sangat berperan dalam mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah dengan menjadikan masjid sebagai sarana perkumpulan remaja muslim untuk kegiatan agama, pendidikan, maupun sosial.
Sebagai sarana kegiatan agama, masjid dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengadakan pengajian remaja. Dengan pemahaman agama, mereka akan sukar terpengaruh ke dalam perbuatan negatif dan merusak, sehingga berbagai problematika remaja tidak akan muncul dalam masyarakat. Karena  pengajian ini dapat menanamkan nilai-nilai ajaran agama yang dapat membentengi dirinya dari berbagai pengaruh dan perbuatan negatif.
Selain itu masjid juga dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan bagi remaja, salah satunya dengan kegiatan diskusi remaja. Problematika remaja di dalam masyarakat dibicarakan dalam diskusi ini, guna mengupayakan pemecahan dan penanggulanganya. Wadah ini juga merupakan ajang pertukaran pikiran. Mereka mengemukakan pendapat secara bebas tentang masalah yang mereka hadapi. Dari mereka pula akan diperoleh gagasan-gagasan yang jernih dan relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
Remaja masjid juga bagian dari suatu lingkungan masyarakat. Mereka tidak dapat memisahkan diri dari masyarakat. Berbagai problematika yang muncul dalam masyarakat tidak lepas dari tugas dan tanggung jawab remaja untuk membantu dalam pemecahanya. Maka dari itu remaja masjid juga harus aktif dalam kegiatan sosial. Kegiatan-kegiatan itu sedapat mungkin menyangkut kebutuhan masyarakat. Seperti olahraga, kesenian, bakti sosial, pemberantasan buta huruf Al-Qur’an dan sebagainya. Agar nantinya masyarakat juga akan membantu dan memberikan dukungan atas kegiatan-kegiatan positif yang dilaksanakan oleh remaja masjid.

Kegiatan-kegiatan mereka ini bermanfaat tidak hanya untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi juga untuk kepentingan remaja pada umumnya dan masyarakat luas. Dengan demikian, masjid sebagai pusat kegiatan remaja dapat dijadikan untuk membentengi remaja muslim agar tidak terjerumus ke dalam tindakan kenakalan remaja dan senantiasa berada di jalan yang baik dan benar sesuai ajaran agama.

0 komentar:

17.27 REMAIS AL-MARHAMAH 0 Comments

Alhamdulillah, ruang remais sekarang punya PC yang bisa digunakan untuk internet. Semoga dapat digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
Saat ini PC yang disediakan masih kurang baik untuk keperluan desain, apabila ada donatur yang ingin menyumbangkan PCnya sangat diharapkan untuk disumbangkan ke remaja Masjid Al-Marhamah. Semoga bermanfaat untuk yang menyumbangkan PCnya dan menjadi amalan yang terus mengalir selama dimanfaatkan untuk kebaikan. Aamiin.

Zardhan
Remaja Masjid Al-Marhamah

0 komentar:

Artikel KARAMAH,

Si Pemilik Toko dan Orang Gila

19.56 REMAIS AL-MARHAMAH 1 Comments

Si Pemilik Toko dan Orang Gila
Aulia Nur Fajriyah


                Singkat cerita,ada kisah tentang pemilik toko dan orang gila. Setiap pagi, ketika si pemilik toko hendak membuka tokonya, ada orang gila yang sedang tidur di depan tokonya. Lantas si pemilik toko tersebut mengusirnya.Selalu saja, setiap pagi, orang gila itu tidur di depan tokonya. Dan selalu saja si pemilik toko tersebut mengusirnya, bahkan memukulnya.Pernah ketika si pemilik toko sedang makan, orang gila itu datang dan membuka mulutnya, “ Aa..,” ia bermaksud meminta sedikit makanan, namun si pemilik toko tersebut justru menyiram orang gila tersebut dengan air minum.
                Esoknya, masih sama seperti biasanya, orang gila yang sama tidur di depan toko. Si pemilik toko pun seperti biasa, menyiram orang gila itu. Hingga suatu saat, si pemilik toko membuka rekaman cctv di depan tokonya. Ia mengamati apa yang terjadi di malam hari, ia melihat apa yang tidak ia ketahui selama ini. Ternyata, sering kali orang gila itu menyelamatkan toko dari para pencuri.Bahkan hingga orang gila itu dipukuli pencuri tersebut.
Bagaimana perasaan anda, dipukuli pencuri untuk menyelamatkan harta benda seseorang dan menjaganya sepanjang malam, tapi di pagi harinya justru ditambah siraman air dari si pemilik. Menyesalah si pemilik, akhirnya ia pun mencari orang gila tersebut. Alhasil ia tidak menemukannya. Sedihnya, ternyata orang gila tersebut sudah terbunuh di tangan orang yang hendak mencuri di toko tempat si pemilik mencari nafkah.
                Apakah si pemilik toko itu suudzon? Apa yang seharusnya orang gila itu lakukan? Kehidupan ini memang tidak terlepas dari suudzon. Mungkin orang – orang sering mengalami yang namanya suudzon, bahkan diri kita sendiri.
                Suudzon, yaitu buruk sangka, atau sebut saja berburuk sangka. Misalkan kita menyatakan bahwa seseorang bersalah, sedangkan kita sendiri belum mengetahui apa yang sedang terjadi padanya.
                Dalam Al Quran banyak ayat yang menyebutkan tentang suudzan atau berburuk sangka. Salah satunya dalam surat Al Hujurat ayat 12, Allah berfirman,”Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [QS Al-Hujuraat : 12].
                Bahkan juga di dalam hadis, yang artinya, dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk ucapan yang paling dusta, dan janganlah kalian saling mendiamkan, saling mencari kejelekan, saling menipu dalam jual beli, saling mendengki, saling memusuhi dan janganlah saling membelakangi, dan jadilah kalian semua hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR Bukhori (5606)).
                Suudzon atau berburuk sangka, tentulah tidak baik, bahkan harus dihindari.Karena akibatnya yang hanya akan berakhir pada penyesalan. Semoga dengan ini, kita bisa menjadi lebih baik pada orang lain. Kita tidak lagi suudzon pada orang lain, bahkan kita bisa berhuznudzon pada orang lain.



1 komentar:

Karya Anak TPA

Terima Kasihku

07.44 REMAIS AL-MARHAMAH 0 Comments



0 komentar:

Artikel Remais,

Antara Adzan dan Iqomat

02.03 REMAIS AL-MARHAMAH 0 Comments

Inpirasi siang ini, jum'at mubarak, 8 Mei 2015
Semoga selalu saling mengingatkan didalam kebaikan. Aamiin...

Antara adzan dan iqomat, (apa yang kamu lakukan?)


fastabiqul khoirot, mari berlomba-lomba dalam kebaikan. Kebaikan yang tentu hanya mengharap ridho Allah. Bukan untuk mendapatkan surga apalagi menghindari neraka, hanya semata-mata karena Allah. Surga itu bonus, sedang neraka adalah dampak.


Sejak pertama kali hijrah ke madinah al munawaroh dan mendirikan masjid kuba, bilal bin rabbah adalah orang yang pertama kali melantunkan adzan. Sejak saat itu adzan selalu dilantunkan untuk mengajak kepada kebaikan (sholat).



Adzan...
Adalah nada indah,
Menyampaikan kebesaran Allah,
Meniupkan ruh tauhid,
Mengingatkan perjuangan Rosulullah,
Membangun karakter diri,
dan
Mengajak kepada kebaikan.




Terlepas daripada sejarah itu, ada filosofi tentang adzan dan iqomat. Hubungan antar keduanya, antara waktu dan skala perbesar dari penggambaran hidup seorang manusia.

Antara adzan dan Iqomat ada waktu. Waktu yang singkat, waktu yang hanya berjarak antara dirimu dan tuhanmu.

Sesingkat waktu, sesingkat kita hidup. Tak ada yang abadi bahkan keabadian itu sendiri. Selain al hayyu , sang Maha Hidup.

Seberapa lama kita hidup adalah antara adzan dan iqomat. Saat kita lahir kita di adzankan, dan Iqomat saat kita mati. Setelah kita dikelurakan dan sebelum kita dimasukkan.

Singkat memang, sesingkat jeda antara Adzan dan Iqomat.

Adzan, selain dilantunkan dengan merdu untuk mengajak manusia betemu Rabb nya. Ada masa tatkala seorang bayi lahir, fase kehidupan keduanya setelah dari alam kandungan. Bayi suci terlahir kedunia, dengan tangisan pertanda kehidupan. Banyak yang berkata mungkin karena jasad kecil itu mengalami guncangan atas kondisi dunia yang tak lagi senyaman alam kandungan. Adzan juga adalah sambutan hangat, nyanyian merdu yang dinyanyikan oleh ayah untuk anaknya.

Iqomat, adalah tanda saat imam sudah siap untuk mengajak jama'ahnya mengahadap Robb nya. Pun ada masa tatkala manusia mati, sebelum butiran butiran tanah menutupi jasad. Ada lagu yang mungkin akan terasa begitu cepat karena ketakutan ruh menuju liang lahat. Atau justru terasa lama karena ruh tak sabar ingin segera beristirahat dan bertemu kekasihnya.

Lalu, apa yang kita lakukan antara adzan dan iqomat?

Apa yang kita lakukan adalah perwujudan dari perspektif apa kita menempatkan adzan dan iqomat, apakah dia sebagai seruan menuju kebaikan, atau hanya alarm waktu yang akan berhenti dengan sendirinya dan terus berulang layaknya dejavu.

Coba renungkan, saat mendengar adzan. apa yang kau perbuat? tetap bersantai-santai dengan aktifitasmu, lalu berkata, "sebentar, belum qomat kok". Bukankah dengan itu kau sedang berkata pada dirimu "santailah tak perlu bersiap diri, belum mati kok". Kemudian melanjutkan aktifitas tanpa bersiap untuk bertemu dengan Tuhanmu. Lalu, saat iqomat itu terdengar kau bangun dan mendekat, ada yang berlari pun ada yang tetap berjalan santai.

Inilah mengapa, sebagian besar manusia hanya mendekat kepada Allah saat dia sudah tua. Saat kematian itu lebih berpeluang besar datang padanya. Padahal tak ada jaminan dari siapapun yang lebih tua adalah yang paling dekat dengan kematian. Hingga pada akhirnya penyesalan datang karena pertemuan dengan sang kekasih tak maksimal disiapkan.

Malangnya saat kita bertemu Allah dan kita tak sempat untuk bersiap, atau sangat kurang waktu untuk bersiap. Datang dengan pakaian seadannya, tanpa parfum, bahkan tanpa pakaian yang rapi. Beruntung saat Allah masih mau menunggu, jikalau karena kurangnya persiapanmu lantas Allah tak mau menemuimu? wallahu'alam..

Mengapa tidak sebaliknya? sesingkat waktu antara adzan dan iqomat, kau bangun dari aktifitasmu. Menyiapkan baju terbaik, mengoleskan parfum terwangi, dan bergegas menunggu di tempat janjian bertemu. Sambil menunggu kau mengingatnya dalam do'a dan sholat, memujanya dalam dzikir. Hingga ketika Allah sedang berada jauh disana suara lirihmu terdegar memanggil, Allah pun datang mendekatimu, mendekat dan terus mendekat. Melihat kesungguhanmu menemuiNya Allah datang bersama cahaya kedamaian hingga saat Iqomat dilantunkan kau adalah orang terdepan yang berhak mendekatinya.

Itulah perumpamaan, saat persiapan menuju kematian. Karena tak ada sesuatu yang pasti di dunia ini selain kematian. Menyiapkan diri setelah adzan berhenti, memantaskan diri agar Allah menerimamu tanpa tapi. Di waktu kecilmu kau mengenal Allah, dimasa mudamu kau mendekat dengan Allah, hingga dimasa tuamu Allah lah yang mengajakmu untuk selalu dekat dengannya.

Dan inilah kehidupan. Kesempatan singkat untuk menyiapkan diri, di saat waktu sholat sudah ditentukan, hingga perjumpaan dengan sang Tuhan.


Lantas apa yang pantas kau lakukan setelah adzan? jikalau bukan persiapan diri bertemu Allah sebelum iqomat berkumandang.

Wallahu'alam bishawaf.. 

@BaniAsroff

0 komentar:

Artikel Remais

[Tausiyah Aagym] Pernahkah Kita Curhat ke Allah SWT?

22.35 REMAIS AL-MARHAMAH 0 Comments

Oleh : Abdullah Gymnastiar

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah Swt. Mudah-mudahan setiap saat kita selalu merasa Allah Maha Mendengar, sehingga kita lebih sibuk memikirkan pendengaran Allah daripada pendengaran orang. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Allah Swt. berfirman, “..Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat.” (QS. Asy Syuro [42] : 11) Allah mendengar kita, itu berbeda dengan kita mendengar sesama kita. Pendengaran kita sangatlah terbatas, tidak semua suara bisa kita dengar, ada batas maksimum dan minimum. Sedangkan Allah Swt. Maha Mendengar, tiada ada satu suara pun bahkan bisikan terhalus sekalipun kecuali Allah pasti mendengarnya.

Saudaraku, yang terpenting dari setiap obrolan kita adalah obrolah kita disukai oleh Allah Swt. Bagi seorang dai, tidak penting obrolannya memikat orang lain, karena apa gunanya jika manusia terpesona sedangkan Allah tidak ridho. Maka dari itu yang terpenting dari obrolan seorang dai adalah Allah ridho kepadanya. Tidak perlu mencari kekaguman makhluk atau kedudukan di hati makhluk, cukuplah dengan menyampaikan kebenaran dan kebaikan lillaahi ta’ala, itulah yang utama. Bagi yang sudah biasa curhat kepada sesama, ingatlah bahwa ada yang Maha Mendengar, Maha Menguasai segala persoalan dalam hidup ini. Mengapa setiap kali ada masalah bisa dengan segera berbicara dan berkeluh kesah kepada orang lain, padahal belum tentu orang lain itu suka dan bisa memberi solusi. Bukan tidak boleh berbagi cerita, tapi upayakanlah menjadikan Allah tempat yang utama untuk mengadu karena hanya Allah Yang Maha Menguasai segalanya.

Jikalau kita senantiasa sadar bahwa Allah Maha Mendengar, maka betapa akan sangat malu kita untuk berkata kotor, dusta, ghibah, dan sia-sia. Jika kita senantiasa ingat bahwa Allah Maha Mendengar, betapa akan terjaga lisan kita dari kemaksiatan dan dosa. Lisan ini amatlah ringan, semoga kita senantiasa mampu memeliharanya hanya untuk berbicara apa yang Allah ridhoi. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin. [Bani]

0 komentar:

printer canon ip 1980

Cara cek warna Printer di ruang remais al-marhamah

22.18 REMAIS AL-MARHAMAH 0 Comments

Cara cek warna Printer di ruang remais al-marhamah (karamah):
Printer Canon IP1200, IP1300, IP1600, IP1700, IP1880, IP1980, dll :

1. Nyalakan Printer.
2. Tekan-tekan tombol resume 4x - 5x secara cepat, jangan sampai kurang.
3. Dan printer canon anda akan mulai untuk menjalankan print test.

Siapkan kertasnya dulu jangan lupa ya .....

Sumber: http://cara-mukhlas.blogspot.com/2012/02/cara-melakukan-noozle-check-atau.html%3Fm%3D1&ved=0ahUKEwjutaHo6qjLAhXGkI4KHRt1CJwQFggzMAg&usg=AFQjCNH5N6wWGxldKDYIThtc1mxs8y8Adw&sig2=MUpqNF0fR1-gg5Nf9JWPEA

0 komentar:

Karya Anak TPA

Untuk Guruku

02.42 REMAIS AL-MARHAMAH 0 Comments



0 komentar: